Pages

Subscribe:

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Minggu, 30 November 2014

Sistem Informasi Kebakaran ( SIMKAR )

BAB I
TINJAUAN UMUM

1.1    Umum
Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses mengolah informasi baik mencari, mengirimdan menerima informasi dalam waktu yang seefektif dan seefisien mungkin tanpa harus ke sumber informasi. Pada awalnya bentuk pengumpulan data pada Dinas Pemadam Kebakaran Dilakukan secara manual dengan mengirimkan laporan ke Dinas Pemadam Kebakaran dari setiap sub Dinas yang berada tersebar di wilayah Jakarta pada setiap akhir bulan, dengan sistem ini pengumpulan data sangat tidak efisien dan efektif, oleh kerana itu Sistem Informasi Managemen Kebakaran diciptakan guna mempermudah dalam pengumpulan data pada Dinas Pemadam Kebakaran. Bukan hanya itu aplikasi ini juga memberikan informasi kebakaran secara Online. Setiap kejadian kebakaran terdapat peringatan kebakaran yang sedang terjadi serta lokasi kebakaran.
Pada setiap suku Dinas Pemadam Kebakaran terdapat suatu Tim yang bertugas sebagai monitoring aplikasi ini agar apa bila terdapat peringatan kebakaran akan segera di proses sesuai daerah tugas Suku Dinas masing-masing dan untuk Suku Dinas yang terdekat akan segera ditugaskan walapun bukan merupakan wilayah tugas, mengingat tugas yang penting bagi keselamatan dan pelalayanan masyarakat untuk memadamkan api.

1.2  Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran
Pertama kali organisasi Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Berdiri pada tanggal 1 Maret 1919. pada awalnya pendirian organisasi Pemadam Kebakaran berkaitan dengan peristiwa kebakaran besar yang tak teratasi pada tahun 1913, walikota Batavia waktu itu mulai mengorganisir kegiatan pemadam kebakaran, yang ditandai dengan didirikannya kantor Branweer Batavia di daerah Gambir. Perubahan berikutnya terjadi pada tanggal 31 Juli 1922 melalui ketentuan yang disebut, dan kemudian diiukuti perubahan berikutnya, yakni setelah masa pemerintahan Jepang. Perubahan itu tercatat pada tanggal 20 April 1943 melalui ketentuan yang dikenal dengan “Osamu Seirei No. 11” tentang Syoobootai (Pemadam Kebakaran).
Organisasi Pemadam Kebakan atau dikenal sebagai Barisan Pemadam Kebakaran (BP) setelah masa kemerdekan RI dapat ditelusuri sejak diangkatnya Komandan BPK bernama P. Deeng Oleh Walikota Jakarta Raya, Suwiryo. Perkembangan BPK setelah masa kemerdekaan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa masa sebagai berikut :
1.        Masa sebelum tahun 1957 – 1969
Masa sebelum tahun 1957 sampai dengan tahun 1969 adalah masa dimana Organisasi pemadam kebakaran masih menggunakan Nomenklatur “Barisan Pemadam Kebakaran (BPK)”. Hal yang patut dicatat dari masa ini adalah bahwa orientasi tugas pokok BPK, sesuai dengan nama Barisan Pemadam Kebakaran masih berfokus pada upaya pemadaman kebakaran. Hal lain yang perlu dicatat adalah bahwa pada tahun 1957 telah dikeluarkan Peraturan daerah yang dimuat dalam lembaran kota Praja jakarta No. 22/1957 tanggal 14 Agustus 1957 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 21 Desember 1957. Namun Walikota Praja Jakarta raya, waktu itu dijabat Sudiro, menetapkan masih memberlakukan Smadblad Van Nederladsche Indie No. 602, tanggal 4 Oktober 1917.

2.        Masa Tahun 1969 - 1974
Pada tahun 1969, melalui Surat Keputusan Gubernur KDH DKI jakarta No. Ib.3/3/15/1969, Nomenklatur Barisan Pemadam Kebakaran dirubah menjadi Dinas Pemadam Kebakaran. Perubahan pada tahun 1969-1974 ini tidak saja merupakan perubahan nomenklatur, tetapi juga perubahan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran, yakni dengan penambahan nomenklatur Bagian Pensegahan. Hal ini nenunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi DPK pada masa ini telah bertambah, yaitu mengatur tentang tugas-tugas di bidang pencegahan kebakaran.

3.        Masa Tahun 1980-2002
Perubahan nomenklatur organisasi pemadam kebakaran berikutnya terjadi ada tahun 1980, yakni dengan terbitnya peraturan daerah (Perda) No. 9 tahun 1980, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebakaran DKI Jakarta. Perubahan penting dari masa atau periodeini, selain dikembangkannya aspek pencegahan dan pemberdayaan masyarakat melalui keberadaan Sudinas Pencegahan, Sudinas Peran serta masyarakat, Pusat latihan Kebakaran dan Unit Laboratoriumadalah juga mengenai pembagian wilayah pelayanan Dinas Kebakaran ke dalam5 (lima) wilayah administratif, Markas Wilayah Jakarta Pusat, Markas Wilayah Jakarta Utara, Markas Wilayah Jakarta Barat, Markas Wilayah Jakarta Selatan, Markas Wilayah JakartaTimur.
Masih pada periode ini, Surat Keputusan Gubernur membuat dinas direvisi melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta, No. 1 tahun 1986, dengan judul sama, hanya terdapat perubahan pada  nomenklatur Markas Wilayah menjadi nomenklatur Suku Dinas, yakni :
a.    Suku Dinas Kebakaran Jakarta Pusat
b.    Suku Dinas Kebakaran Jakarta Utara
c.    Suku Dinas Kebakaran Jakarta Pusat Barat
d.   Suku Dinas Kebakaran Jakarta Selatan
e.    Suku Dinas Kebakaran Jakarta Timur

4.    Masa Tahun 2002 Sampai Sekarang

Masa tahun 2002 dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, No. 9 Tahun 2002, tanggal 15 Januari 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta.

1.3 Struktur Organisasi
BAGAN SUSUNAN

ORGANISASI DINAS PEMADAM KEBAKARAN


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Perangkat Jaringan Komputer
 ·       Hub
Hub adalah Alat penghubung atar jaringan komputer. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat dari pada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
 ·        Switch
Switch pada dasarnya mempunyai fungsi seperti hub akan tetapi switch memiliki ke unggulan lebih dari pada hub karena memiliki kecepatan yang lebih cepat, selain itu  Switch dapat mengenali alamat data yang harus ditransmisikan dan mampu mengatur lalu lintas data dalam jaringan secara lebih baik dibandingkan dengan hub.
 ·        Modem

Modem adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi untuk komunikasi dua arah yang merubah sinyal digital menjadi sinyal analog atau sebaliknya untuk mengirimkan pesan/data ke alamat yang dituju. Bisa juga diartikan sebagai perantara untuk menghubungkan komputer kita ke jaringan internet.

BAB III
TINJAUAN KHUSUS


3.1  Blok Jaringan Dan Ip Address


Sistem Jaringan SIMKAR (Sistem Informasi Managemen Kebakaran) yang digunakan pada Dinas Pemadam Kebakaran merupakan jaringan komplek yang menyediakan layanan aplikasi dan web dimana server bertindak sebagai penyedia layanan bagi semua user dan mengawasi user yang terhubung dengannya sebagaimana dengan sistem Domain Controler. Pada intinya jaringan SIMKAR dibuat untuk mempermudah dalam hal pengumpulan data, Sharing data dan Internet serta Informasi kebakaran secara online.
Jaringan SIMKAR merupakan jaringan MAN (Metropolitan Area Netwoek) karena jaringan SIMKAR mencakup jaringan LAN yang berada di kawasan provinsi DKI Jakarta yang tersebar dibeberapa wilayah bagian.
Dalam jaringan SIMKAR terdapat 1 (satu) application  Server dan 1 (satu) server Dinas. Karena SIMKAR merupakan jaringan MAN maka application server dan server Dinas terhubung dengan beberapa jaringan lokal diantaranya :
1.      SIMKAR Barat                                   6.  Bengkel Induk
2.      SIMKAR Selatan                                7.  Diklat
3.      SIMKAR Timur                                  8.  Pusdiklat
4.      SIMKAR Utara                                  9.   Laboratorium
5.      SIMKAR Pusat                                   10. A. Dahlan
Dalam koneksinya ke komputer client terdapat 3 tipe koneksi yaitu :
1.  Wireless
Pada jaringan SIMKAR ada bebrapa jaringan lokal yang terhubung menggunakan waireless ke Server Dinas diantaranya :
1.    SIMKAR Barat ke Server Dinas
2.    Jaringan Laboratorium mengakses ke Pusdiklat dimana Pusdiklat sebagai Acces point.
3.    Pusdiklat dan A. Dahlan mengkases secara acces point ke Diklat
4.    Diklat mengakses ke acces point yang berada di Bengkel Induk

2.  Leased Line (jasa pihak ke tiga)
Pada jalur ini jaringanlokal terhubung tanpa harus membangun satu jalur koneksi sendiri baik dengan wireless maupun dengan kabel, disini Dinas hanya menyediakan Modem HDSL yang akan digunakan untuk leased line. Pada Jaringan SIMKAR menggunakan Jasa yang disediakan oleh TELKOM. dengan kecepatan 64 Kbps dan 128 Kbps. Jaringan lokal yang meggunakan leased line adalah :
1.      SIMKAR Jakarta Selatan
2.      SIMKAR Jakarta Utara
3.      SIMKAR Jakarta Timur
4.      Bengkel Induk
Dengan mengunakan Jasa Pihak ketiga ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi selain menyewa line juga menyediakan Modem HDSL yang juga cukup mahal.

3.  Kabel
Pada jalur ini jaringan lokal terhubung menggunakan kabel UTP. Koneksi ini digunakan karena dilihat dari jarak Dinas dengan Suku Dinas Jakarta Pusat berdekatan maka jalur koneksi menggunakan kabel UTP.
Pada jaringan SIMKAR kelas IP yang digunakan adalah kelas A dengan pembagian

IP sebagai berikut : 
Nama Unit
IP/Range IP
Server Dinas
10.10.101.4
Aplication Dinas
10.10.101.3
SIMKAR DINAS
10.10.101.81-100
SIMKAR Jakarta Pusat 
10.10.101.11-20
SIMKAR Jakarta Utara 
10.10.101.21-30
SIMKAR Jakarta Barat 
10.10.101.31-40
SIMKAR Jakarta Selatan
10.10.101.41-50
SIMKAR Jakarta Timur 
10.10.101.51-60
Bengkel Induk 
10.10.101.71-80
Diklat
10.10.101.232
Laboratorium
10.10.101.242
Pusdiklat
192.10.101.233
A. Dahlan 
10.10.101.234

3.2  Skema Jaringan


3.3  Spesifikasi Hardware
Membangun sebuah jaringan computer di butuhkan beberapa komponen yang mana sangat berperan penting dalam sebuah jaringan.
Pada dasarnya semua PC yang berada pada Dinas Pemadam Kebakaran memiliki ciri dan spesifikasi yang sama karena sistem pengadaan komputer dilakukan secara merata kepada setiap suku dinas. Adapun komponennya :


1. PC Server
         
NAMA KOMPONEN
SPESIFIKASI
Harddisk
Seagate Serial SATA-300 1Tb
Prosesor
Intel Core 2 Duo E8400 / 3.0 GHz
Memory
DDR3 SDRAM 2 Gb
NIC
Dual Ethernet
Monitor
DELL
Sistem Operasi
Window Server Standar 2008
Key+Mouse
Optional
         












2.   PC Client

NAMA KOMPONEN
SPESIFIKASI
Harddisk
250 GB Seagate
Prosesor
Core 2 Duo inter R 2.7 Ghz
Memori
DDR3 2GB
NIC
NC112i
Monitor
Dell
Operasi Sistem
Windows 7 Profesional
Key+Mouse
Optional


ü  NIC (Network Interface Card)

NIC adalah sebuah kartu jaringan yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan media transmisi (kabel). Dalam jaringan pada Dinas Pemadam Kebakaran umumnya NIC yang digunakan adalah NIC yang telah terdapat pada Motherboard(onboard). 

Motherboard(onboard).
ü  HUB / Switch
HUB atau Switch merupakan suatu alat yang digunakan untuk membagi jaringan. Pada jaringan Pemadam Kebakaran terdapat 2 tipe HUB/Switch yaitu:
1.      Untuk HUB/Switch yang berada di Dinas
a.       HUB/Switch24 port 10/100 Mbps SNMP Managet Switch dengan 2 optional modul CGX3224.
b.      merk COMPEX Managable.
c.       Fast ethernet port suporting Fullatau half duflex transmision dengan flow control
2.   Untuk Hub/Switch yang berada di suku Dinas menggunakan Hub/Switch8 port
      merk 3COM.
a.       HUB/Switch 8 Port merk 3Com
b.      16 Autosensing 10/100/1000 BASE-TX/RJ-45
c.       Ultra Hight Speed Link ke server
d.      Plug-and-play installation dan tidak memerlukan konfigurasi.   

Dalam Jaringan Simkar terdapat 7 Hub/Switch baik yang berada di Dinas maupun yang berada di Suku Dinas.
Gambar III Switch


Gambar III Hub

ü   Modem
Dalam jaringan pemadam kebakaran modem digunakan pada koneksi secara Leased Line yaitu suatu jaringan yang menggunakan jalur koneksi melalui jasa pihak ketiga seperti yang digunakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran adalah TELKOM, setiap jalur koneksi menggunakan dua modem baik dari Dinas Pemadam Kebakran ke Telkom maupun dari Telkom ke Suku Dinas Pemadam Kebakaran. Ada 2 tipe Modem yang digunakan :
1.    Modem ASMI 52/UTP/QN/2W(E)
a.    Koneksi UTP
b.    10/100BaseT LAN and E1 traffic together over a single SHDSL link at a maximum data rate of 2.3 Mbps
c.    Output Bisa Langsung Ke HUB/Switch atau PC
d.   Power Adapter
2.    Modem ASMI 52/V 35/2 W(E)
a.    Koneksi Tipe Konektor V.35
b.    10/100BaseT LAN and E1 traffic together over a single SHDSL link at a maximum data rate of 2.3 Mbps
c.    Output harus melalui router

d.   Power Adapter

Pada kedua modem tersebut memiliki fungsi yang samahanya bentuk outputnya yang berbeda yaitu menggunakan UTP dan V 35. Untuk UTP Output bisa langsung ke PC akan tetapi untuk V 35 harus melalui router terlebih dahulu.
ü    Konektor
Pada jaringan Pemadam Kebakaran terdapat 2 tipe koneksi yaitu kabel dan wireless. Untuk kabel mengunakan kabel UTP , sedangkan waireless mengunakan wireless merk D-Link. Sedangkan untuk antena menggunakan merk Yagi yang berbentuk seperti parabola.
a.    Antena Wireless
1)   Frequency range-MHz:5150-5350
2)   Horizontal beamwidth-degree:5/7/10

3)   Max. power-W:100 
Gambar III.5 Yagi Wireless Antena
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Spesifikasi Wi-Fi

Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi
11 Mb/s
2.4 GHz
54 Mb/s
5 GHz
54 Mb/s
2.4 GHz
100 Mb/s
2.4 GHz









b.    D-Link Wireless
1)        Lan/WAN ethernet : 4 x RJ45 for 10/100 BaseT dan RJ45 for 10/100 BaseT
2)        Standard 802.11g, 802.11b, 802.3, dan 802.3u
3)        802.11g wireless LAN and 4 Ethernet switch ports
4)   With integrated ADSL2/2+ supporting up to 24Mbps download speed, firewall protection, Quality of Service (QoS)

5)        Security 64/128-bit WEP, WPA (TKIP, MIC), WPA-PSK 

ü  Kabel
1. UTP
2. STP
3. Coaxcial

3.4  Spesifikasi Software
Perangkat Lunak atau biasa di sebut software yang di gunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer, termasuk system operasi yang digunakan merupakan komponen yang sangat penting dan saling terkait dengan hardware karena inti dari jaringan adalah sistem operasi jaringan (Network Operating Sistem). Selain operasi sistem komputer juga membutuhkan program aplikasi.
Program Aplikasi adalah program yang di operasikan di dalam sebuah lingkungan system operasi untuk keperluan tertentu.


1. PC Server
Pada Server Sistem Operasi yang digunakan adalah Windows Server Standar 2008 baik server yng berada di Dinas maupun server yang berada di suku dinas.

Tabel II.5 Spesifikasi Software Server
Nama Perangkat Lunak
Keterangan
Sistem Operasi
Window Server Standar 2008
Program office
Microsoft Office 2007
Browser
Mozila firefox, Google Chrome, Internet Explore
Utilities
TuneUp Utilities 2011

2. PC Client

Tabel II.6 Spesifikasi Hardware Server
Nama Perangkat Lunak
Keterangan
Sistem Operasi
Windows 7 Professisional
Program Office
Microsoft Office 2007
Browser
Mozila firefox, Goole Chrome, Internet Explorer
Utilities
TuneUp Utilities 2011


BAB IV
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

4.1  Permasalahan yang Dihadapi
Jaringan SIMKAR sering melakukan komunikasi dengan kantor cabangnya. Komunikasinya bisa berupa pertukaran data, informasi dan lain-lain. Terkadang informasi yang dipertukarkan merupakan informasi yang bersifat rahasia. Berdasarkan analisis sistem yang berjalan (skema) maka dapat diketahui bahwa jaringan antara kantor pusat dan kantor cabang masih ada yang terpisah.
selain itu Adapun permasalah yang menjadi kendala dalam jaringan SIMKAR adalah Sering terjadi gangguan pada koneksi Wireless.

4.2  Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis berdasarkan permasalahan yang maka diusulkan pemecahan masalah dengan cara membuat Virtual Private Network (VPN). Dengan VPN maka perusahaan dan seluruh cabang-cabangnya dapat dihubungkan menjadi satu jaringan interndengan menggunakan media jaringan publik / jaringan internet yang ada sebagai media perantara. Selain kantor cabang, semua karyawan dan staff yang kebetulan sedang tidak dapat berada diperusahaan tetapi ingin mengakses data pekerjaan atau data-data yang diinginkan dapat mengaksesnya melalui jalur internet.
Penggunaan internet sebagai media VPN dapat menekan biaya yang dikeluarkan dan lebih mudah untuk diterapkan dari pada membuat sebuah jaringan baru menggunakan media kabel ataupun wireless. Pemilihan jenis VPN yang akan digunakan tentu saja harus memiliki sistem keamanan yang baik agar semua data yang melewatinya tidak jatuh ke orang-orang yang tidak berhak untuk mengakses data tersebut. Selain pada sisi keamanan, VPN yang akan digunakan juga harus menyediakan kemudahan kepada administrator dalam melakukan konfigurasi, administrasi dan troubleshooting dan memberikan kemudahan kepada karyawan dan staff untuk mengakses data melalui VPN tersebut.
Kriteria utama dalam pembuatan VPN ini adalah menyediakan jalur transfer informasi dan data yang aman bagi perusahaan, baik dengan kantor pusat, kantor cabang dan pekerja yang mobile. Kriteria lainnya adalah VPN ini diharapkan dapat dipakai diberbagai sistem operasi khususnya Linux dan Windows serta dapat memungkinkan file sharing antara semua yang terhubung ke jaringan kantor pusat dengan menggunakan VPN ini. Dari sekian banyak software VPN yang beredar kami memilih sebuah software yang bersifat open-source yang bernama OpenVPN yang memiliki banyak keunggulan seperti yang telah disebutkan di atas.
OpenVPN ini dipilih karena menggunakan dua buah cryptosystem sebagai metode enkripsinya yaitu symmetric cryptosystem dan asymmetric cryptosystem SSL/TLS dan Diffie Hellman pada saat pertukaran key untuk proses  handshake  koneksi VPN. Hal ini membuat OpenVPN memiliki keamanan yang baik.
Selain itu sering terjadinya gangguan pada koneksi Wireless, mengakibatkan terganggunya komunikasi dalam jaringan. Setelah di amati dari beberapa aspek, kendala ini dapat diatasi dengan cara :
1.    Meninggikan antena wireless, karena dalam kondisi yang kurang tinggi sinyal biasanya terhalang oleh bangunan gedung yang tinggi.

2.    Mengganti Perangkat Wireless yang sudah lama yang berkemungkinan kondisinya kurang baik dengan componen wireless yang terbaru dengan teknologi yang lebih canggih.

4.3  Analisa Biaya

NO.
Jenis
Harga
Fungsi
1
Ubuntu Dekstop
Rp. 1.300.000
OS VPN Server
2
DELL A42JR
Rp. 7.000.000
PC VPN Server
Total
Rp. 8.300.000


Antenna Dish Wifi 2,4 GHz dengan Gain 24 Db, sangat cocok digunakan untuk Point to Point hingga jarak 6 Km atau Klien dari Akses Point anda.
Antenna dish ini juga bisa digunakan untuk mentransmisikan signal Video - Audio yang bekerja pada frekwesi 2,4 GHz. Biasa digunakan untuk kebutuhan Shared, Akses Internet atau Transfer data Antar Kantor, pabrik dll
Spesifikasi:
Frekwensi:2.4-2.5GHz
Aplication : Outdoor Long directional Connection Beam width : 14*H,14*V" VSWR
Harga : Rp. 500.000

4.4  Skema Jaringan Usualan
Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi maka dibuatlah satu usulan pemecahan masalah yaitu menambahkan sebuah vpn server 


BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Sistem jaringan SIMKAR sangat tepat untuk membantu kegiatan pada Dinas Pemadam Kebakaran, selain mempermudah juga memberikan keuntungan yang sangat besar. Dengan sistem terpusat semua data pada setiap suku dinas dengan mudah disimpan dan dikumpulkan di Server pada Dinas Pemadam Kebakaran selain itu data juga bisa diakses oleh suku-suku dinas pemadam kebakaran yang telah diberi ijin akses dari Kantor Dinas, guna keamanan data. Tidak semua staf pada Dinas Pemadam Kebakaran dan staf Suku Dinas bisa mengakses Aplikasi SIMKAR hanya Divisi tertentu yang telah mendapat ijin akses dari kepala Dinas Pemadam Kebakaran, akan tetaapi diberi fasilitas sebatas sharing data, hardware dan juga akses Internet.
Jaringan SIMKAR bukan hanya sekedar bertujuan pada pengumpulan data, Sharing data, hardware,  software maupun Internet akan tetapi sekaligus sebagai media informasi online mengenai kejadian kebakaran sehingga segera melakukan pemadaman api.
Pembagian IP yang unik pada setiap klient mempermudah administrator jaringan untuk mengontrol jaringan SIMKAR dan juga mempermudah administrator dalam mengontrol secara remote apabila ada user/client yang memerlukan bantuan teknis dalam jaringan.

5.2  Saran
Adapun saran-saran sebagai berikut :
  1. Selalu melakukan pemeliharaan dan perawatan baik dalam jaringan komputer maupun perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software).
  2. Diperlukan kesadaran dan kerjasama antar pegawai/pengguna untuk saling menjaga fasilitas yang ada supaya berfungsi dengan sebaik-baiknya.
3.      Penggunaan peralatan yang terbaru memungkinkan sistem jaringan SIMKAR menjadi jaringan yang lebih baik dengan kualitas dan kecepatan akses yang lebih tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

Syafrizal, Melwin (2005) pengantar jaringan computer. Yogyakarta:ANDI .
Computer, Wahana (2010) Cara mudah membangun  jaringan computer & internet. Jakarta. Mediakita.
Listianto, Virgiawan (2011) teknik computer jaringan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

0 komentar:

Posting Komentar